Orang yang berusia di atas 40 tahun sering mengalami suatu kondisi dengan gejala lutut terasa kaku, nyeri, dan sulit digerakkan hingga membuat berjalan menjadi tidak nyaman. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya pengapuran pada sendi lutut, atau dalam istilah medis dikenal dengan Osteoarthritis.
Osteoarthritis tidak hanya dialami oleh mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun saja tapi bisa dialami oleh seseorang dengan usia lebih muda. Gaya hidup tertentu dapat menyebabkan Osteoarthritis terjadi pada usia yang lebih muda.
Osteoarthritis berkembang secara perlahan, sehingga kerusakan pada tulang rawan sendi sering kali tidak disadari. Tiba-tiba, muncul gejala seperti kekakuan dan nyeri sendi, padahal proses pengapurannya sudah berlangsung cukup lama.
Penyebab Osteoarthtritis belum diketahui. Penelitian mengatakan kondisi ini sering berkaitan erat dengan proses penuaan, sehingga dikategorikan sebagai penyakit degeneratif.
Gejala pengapuran sendi bisa ringan, tetapi bisa juga cukup berat hingga membatasi gerak. Terutama jika Osteoarthritis terjadi pada sensi-sendi yang sering menanggung bebas seperti sendi lutut dan sendi panggul.
Apa Saja Faktor Risiko Osteoarthritis?
Berikut adalah beberapa faktor risiko Osteoarthritis.
1. Usia
Semakin bertambah usia, risiko terkena Osteoarthritis juga meningkat. Osteoarthritis ini umumnya mulai muncul di usia 40 tahun ke atas, dan lebih sering terjadi di usia 60 tahun ke atas. Namun osteoarthritis bisa juga terjadi sebelum usia 40 tahun.
2. Faktor Genetik
Faktor keturunan juga berpengaruh. Perempuan yang mempunyai Ibu dengan riwayat Osteoarthritis akan lebih sering mengalami Osteoarthritis dibandingkan dengan perempuan tanpa ada riwayat keluarga dengan Osteoarthritis.
3. Jenis Kelamin
Para ahli menemukan bahwa perubahan hormon berpengaruh terhadap risiko Osteoarthritis. Inilah alasan mengapa wanita lebih sering mengalami pengapuran sendi setelah menopause, yaitu di atas usia 50 tahun.
Pada usia 40–45 tahun (pra-menopause), jumlah kasusnya hampir sama antara pria dan wanita. Osteoarthritis pada lutut lebih sering dialami oleh wanita, sedangkan pada sendi panggul, leher, dan pergelangan tangan lebih sering terjadi pada pria.
4. Cedera Sendi akibat Aktivitas atau Olahraga
Penggunaan sendi yang sama secara berulang dalam waktu lama—baik karena pekerjaan maupun olahraga—dapat memicu terjadinya cedera yang akhirnya menyebabkan pengapuran.
5. Kelebihan Berat Badan (Overweight)
Orang dengan berat badan berlebih berisiko lebih tinggi mengalami pengapuran sendi, tidak hanya di lutut, tetapi juga di bagian lain seperti sendi bahu (sternoklavikula).
Seseorang dengan penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, atau jantung koroner juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami Osteoarthritis.
Kelainan bawaan seperti dislokasi panggul sejak lahir bisa menyebabkan Osteoarthritis pada usia muda, terutama pada laki-laki.
Untuk diketahui bahwa tingkat nyeri yang dirasakan oleh penderita Osteoarthritis tidak selalu mencerminkan tingkat keparahan penyakitnya. Keluhan bisa bersifat individual. Misalnya, orang dengan obesitas mungkin mengalami nyeri yang lebih berat di lutut karena tekanan yang lebih besar pada sendi tersebut.
Begitu pula dengan orang yang memiliki kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi, atau mengalami gangguan psikologis—keluhan nyeri bisa terasa lebih mengganggu.
No comments