Anemia

4 Penyebab Remaja Perempuan Lebih Rentan Mangalami Anemia

dr.Dini Derinayu.,MARS
0 Comments
Home
Anemia
4 Penyebab Remaja Perempuan Lebih Rentan Mangalami Anemia
Penyebab Anemia Pada Remaja Perempuan


ListKesehatan - Anemia masih menjadi masalah di dunia. 1/3 populasi dunia mengalami anemia. Di Indonesia, 32% penderitanya adalah remaja. 

Saat remaja, tubuh kamu sedang tumbuh cepat dan membutuhkan nutrisi yang baik. Jika gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tidak terpenuhi, anemia dapat terjadi. 

Dibandingkan pada remaja laki-laki, anemia lebih rentan terjadi pada remaja perempuan. 

Apa penyebab remaja perempuan lebih rentan mengalami anemia? 

Inilah penyebab remaja perempuan lebih rentan mengalami anemia. 

1. Status Gizi 

Menurut studi, Seseorang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) < 18,5 lebih rentan mengalami anemia.
Status gizi kurang dapat meningkatkan risiko terkena anemia, meskipun pada awalnya Kamu mungkin terlihat sehat.  

Dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, Kamu dapat menjaga status gizi tetap optimal. Namun, jika pola makan Kamu kurang nutrisi, ini dapat mengakibatkan kekurangan gizi dan pada akhirnya, anemia dapat terjadi. 

Status gizi dinilai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT digunakan sebagai indikator kasar untuk menilai status gizi Kamu. 

IMT dapat memberikan gambaran apakah Kamu mengalami kekurangan gizi (underweight), memiliki berat badan normal, kelebihan berat badan (overweight), atau obesitas. 

Menurut studi, IMT di bawah 18,5 lebih rentan terkena anemia. Berat badan yang kurang dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan nutrisi penting lainnya yang diperlukan untuk mencegah anemia. 

Remaja putri dengan berat badan kurang perlu memperhatikan pola makan mereka dan memastikan bahwa mereka mendapatkan cukup zat besi dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan tubuh. 

2. Menstruasi

Ketika menstruasi datang, tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi. Jaga keseimbangan nutrisi Kamu untuk melawan anemia.
Menstruasi pada remaja perempuan bisa menyebabkan anemia karena selama menstruasi, tubuh kehilangan darah dan zat besi. Zat besi sangat penting untuk membentuk sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. 

Jika tidak ada cukup zat besi yang dikonsumsi melalui makanan untuk menggantikan yang hilang selama menstruasi, maka remaja perempuan berisiko mengalami kekurangan zat besi dan akhirnya anemia. 

Menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi faktor risiko karena bisa mengakibatkan kehilangan darah yang tidak terduga dan sulit untuk diprediksi. 

Kamu perlu memperhatikan asupan zat besi, terutama selama menstruasi, dengan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti daging, ikan, dan hati dan, jika perlu, mengonsumsi suplemen zat besi yang direkomendasikan oleh dokter. 

3. Pola Makan 

Penelitian menunjukkan pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko terkena anemia pada remaja perempuan. 
Pola makan remaja perempuan sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh, terutama dalam mencegah anemia. 

Kebiasaan makan yang tidak seimbang, sering mengonsumsi makanan cepat saji, dan diet yang tidak terkontrol dapat mengganggu pertumbuhan dan keseimbangan zat gizi dalam tubuh.  

Kebiasaan makan yang tidak teratur misalnya melewatkan sarapan pagi dapat mengakibatkan kekurangan zat besi yang penting untuk mencegah anemia. 

Keinginan untuk memiliki tubuh langsing dan melakukan diet ketat tanpa pengawasan dokter juga dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi yang diperlukan, termasuk zat besi. 

Pola makan rendah zat besi dan vitamin, terutama asam folat, dapat mengganggu penyerapan zat gizi yang penting bagi tubuh. 

Hindari kebiasaan minum teh atau kopi dalam waktu singkat setelah makan, karena hal ini dapat mengganggu penyerapan zat besi. 

Perilaku picky eater pada remaja perempuan bisa menyebabkan anemia karena mereka cenderung memilih makanan yang terbatas dan mungkin kurang dalam kandungan zat besi dan nutrisi penting lainnya yang diperlukan untuk mencegah anemia. 

Remaja yang menjadi picky eater biasanya lebih sulit untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, terutama zat besi yang penting untuk pembentukan sel darah merah. Jika pola makan picky eater ini kamu pertahankan, maka asupan gizi untuk tubuh kamu kurang seimbang. 

4. Pengetahuan 

Menurut penelitian, tingkat pengetahuan remaja perempuan mengenai gizi dan anemia berkorelasi secara signifikan dengan terjadinya anemia, selain status gizi, menstruasi, dan pola makan. 
Dengan pemahaman yang baik tentang makanan sehat yang mengandung zat besi dan nutrisi penting lainnya, remaja perempuan dapat memastikan tubuhnya mendapatkan asupan yang cukup untuk mencegah kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia. 

Tanpa pengetahuan ini, remaja perempuan tidak mengetahui bagaimana cara mencegah dan mengatasi anemia dan berisiko mengalami kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah kesehatan lainnya akibat anemia yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. 
"Anemia pada remaja dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari mereka dan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dan cara mencegah anemia, remaja dapat mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mereka tetap optimal." - Dr. Michael Brown, Ahli Kesehatan Remaja 

#Anemia 
#AnemiaRemajaPutri 
#AnemiaRemajaPerempuan 

Referensi : 

Ilustrasi Gambar : Pexels / RDNE Stock Project

No comments